REVIEW KITĀB SHAHĪH AL- ADAB AL-MUFRAD



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang  Masalah
Al-Qur’ân dan hadis merupakan sumber ajaran Islam. Dengan demikian muatan-muatan al-Qur’ân dan hadis mesti diamalkan oleh setiap muslim, demi kebahagian hidupnya di dunia dan di akhirat kelak.
Sebagai yang kita ketahui bahwa hadis mencakup hal-hal yang bersumber dari Nabi saw., baik aqwâl, af’âl dan taqrîr. Aqwâl adalah sabda Nabi Saw., secara lisan dan tulisan, af’âl adalah perbuatan dan etika Nabi Saw., sedang taqrîr adalah moralitas sahabat yang direstui oleh Nabi Saw.
Setelah Nabi Saw., wafat (11 H / 632 M) sahabatlah yang membawa panji-panji Islam … mereka senantiasa menghafal hadis-hadis Nabi SAW.[1] sehingga dapat dikatakan bahwa sahabatlah sebagai peletak awal proses pemeliharaan hadis. periode sahabat dimulai sejak kepemimpinan Abu Bakar sebagai khalifah, yang selanjutnya secara berturut-turut digantikan oleh Umar bin al-Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Mereka adalah khulafa’ al-rasyidin di mana periodenya disebut sebagai sahabat besar, kemudian menyusul era sahabat kecil.
Sepeninggal sahabat para tabi’inlah[2] sebagai generasi pelanjut yang memelihara hadis. pemeliharaan hadis pada masa ini ditandai dengan antusias para tabi’in mengadakan perlawatan guna mencari hadis di beberapa tempat di mana berdiam ulama.[3] Dan salah seorang ulama di antara mereka yang mengadakan perlawatan adalah Abu Hanifah.[4]

0 comments:

Post a Comment